Newest Post
Archive for Agustus 2021
firewall policies adalah
kebijakan firewall yang memungkinkan Anda untuk memblokir atau mengizinkan
jenis lalu lintas jaringan tertentu yang tidak ditentukan dalam policy exception (pengecualian
kebijakan).
Firewall policies juga menentukan fitur firewall mana yang
diaktifkan atau dinonaktifkan.
Anda dapat menetapkan policy atau
kebijakan untuk satu atau beberapa profil firewall.
Dengan integrasi direktori aktif dan administrasi yang berbasis
peran, setiap peran pengguna, tergantung pada izin, dapat membuat,
mengonfigurasi, atau menghapus kebijakan untuk domain tertentu dan lain
sebagainya.
Contoh Firewall policy
IPTABLES
iptables adalah suatu tools dalam sistem operasi linux
yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan filter (penyaringan) terhadap
(traffic) lalulintas data. Secara sederhana digambarkan sebagai pengatur
lalulintas data. Dengan iptables inilah kita akan mengatur semua lalulintas
dalam komputer kita, baik yang masuk ke komputer, keluar dari komputer, ataupun
traffic yang sekedar melewati komputer kita.
Contoh firewall router mikrotik
Beberapa table yang
dimiliki IPTABLES
Ada 3 tables dalam
iptables:
– Filter: tabel default yang ada
pada iptables. Di sini bisa ditentukan apakah paket akan di-DROP, LOG, ACCEPT,
atau REJECT.
– NAT: tabel ini
digunakan untuk fungsi NAT, redirect, dan redirect port. NAT adalah Network
Address Translation (penggantian field alamat asal atau alamat tujuan dari
paket).
– Mangle: berfungsi
sebagai penghalus proses pengaturan paket. Contohnya adalah TTL, TOS, dan MARK.
Pada table Filter,
terdapat 3 jenis Chain:
– INPUT
Mengatur
paket data yang memasuki firewall dari arah intranet maupun internet. kita bisa
mengelolakomputer mana saja yang bisa mengakses firewall. misal: hanya komputer
IP 192.168.1.100 yang bisa SSHke firewall dan yang lain tidak boleh.
– OUTPUT
Mengatur
paket data yang keluar dari firewall ke arah intranet maupun internet. Biasanya
output tidak diset,karena bisa membatasi kemampuan firewall itu sendiri.
– FORWARD
Mengatur
paket data yang melintasi firewall dari arah internet ke intranet maupun
sebaliknya. Policy forward paling banyak dipakai saat ini untuk mengatur
koneksi internet berdasarkan port, mac address dan alamat IP Selain aturan
(policy) firewall iptables juga mempunyai parameter yang disebut dengan TARGET,
yaitu status yang menentukkan koneksi di iptables diizinkan lewat atau tidak.
Ada 3 jenis NAT:
– FORWARD: Route pacet
akan di-FORWARD tanpa diproses lanjut di local.
– OUTPUT: Route pacet
keluar dari sistem local.
– POSTROUTING: Chain
yang digunakan untuk keperluan perlakuan sesudah paket masuk route. Biasanya
dipakai untuk proses NAT.
Apa yang membedakan
Mangle dengan table yang lain?
Yang membedakan Mangle
dengan table yang lain adalah membuat paket-paket Anda ditandai satu per satu.
Tujuannya adalah agar paket tersebut mempunyai ciri khas, sehingga paket
tersebut dapat diolah lebih lanjut sesuai dengan policy yang akan Anda
terapkan.
Tabel Mangle memiliki
kemampuan untuk menggunakan semua chain yang ada dalam IPTables seperti INPUT,
OUTPUT, PREROUTING, dan sebagainya. Dengan menggunakan tabel ini, Anda bisa
melakukan banyak hal, seperti misalnya melakukan pengubahan routing sesuai
dengan kebijakan Anda, atau memberikan perlakuan khusus pada salah satu jenis
paket atau yang sering disebut dengan istilah QoS, dan masih banyak lagi. Maka
dari itu, Mangle banyak digunakan bersama dengan program lain untuk melayani
pemprioritasan sebuah aplikasi.
Target-target pada mangle
table adalah:
Target TOS digunakan untuk set atau merubah tipe dari servis dari paket.
Hal ini bisa digunakan untuk membuat aturan-aturan dalam jaringan berdasarkan
bagaimana paket dirouting dan sebagainya.
Target TTL digunakan untuk mengubah
TTL (Time To Live) dari sebuah paket.Terget ini sebaiknya dipakai ketika kita
menginginkan paket tersebut dibuang oleh Internet Service Providers.
Target MARK digunakan oleh untuk
mengeset flag pada suatu paket. Flag ini dapat dikenali oleh program iproute2
untuk melakukan routing paket yang berbeda sesuai dengan flag apa yang
dimiliki. Flag tersebut juga bisa digunakan untuk menentukan bandwidth limit
dan queueing.
Apa tujuan dari
penggunaan Chain Prerouting dengan Chain
Postrouting?
Prerouting adalah proses pendefinisian packet
yang akan masuk ke dalam tubuh router melalui interface. Postrouting adalah proses pendefinisian packet yang
sudah keluar dari tubuh router melalui sebuah interface.
Tujuan dari penggunaan
Chain Prerouting dengan Chain Postrouting.
SNAT Target
Target ini berguna untuk
melakukan perubahan alamat asal dari paket (Source Network Address
Translation). Target ini berlaku untuk tabel nat pada kolom POSTROUTING, dan
hanya di sinilah SNAT bisa dilakukan. Jika paket pertama dari sebuah koneksi
mengalami SNAT, maka paket-paket berikutnya dalam koneksi tersebut juga akan
mengalami hal yang sama.
Contoh :
iptables
–t nat –A POSTROUTING –o eth0 –j SNAT –to-source
194.236.50.155-194.236.50.160:1024-32000
DNAT Target
Berkebalikan dengan
SNAT, DNAT digunakan untuk melakukan translasi field alamat tujuan (Destination
Network Address Translation) pada header dari paket-paket yang memenuhi
kriteria match. DNAT hanya bekerja untuk tabel nat pada chain PREROUTING dan
OUTPUT atau chain buatan yang dipanggil oleh kedua chain tersebut.
Contoh :
iptables
–t nat –A PREROUTING –p tcp –d 15.45.23.67 –dport 80 –j DNAT –to-destination
192.168.0.2
Dalam penulisan
IPTABLES, pada bagian Target, terdapat special property:
–ACCEPT berarti
membolehkan paket untuk masuk.
–DROP akan membuang paket tanpa memberitahu node pengirim.
–QUEUE akan mengirim paket ke userspace.
–RETURN berati berhenti traverse dari chain ini dan melanjutkan ke
rule selanjutnya dari calling chain sebelumnya .
Beda Drop dan Reject :
Drop akan mengabaikan
packet yang datang tanpa memberitahu host pengirim, sementara reject
mengabaikan packet akan tetapi memberi kabar pada host bahwa packet telah
ditolak.
Contoh:
Iptables
–A FORWARD –s 0/0 –i eth0 –d 192.168.1.58 –o eth1 –p TCP –sport 1024:65535 –m
multiport –dports 80,443 –j ACCEPT
Penjelasan Contoh :
iptables akan memperbolehkan paket dengan spesifikasi di bawah
untuk melakukan Forwarding dari eth0 ke eth1:
-source paket bebas
-destination dari paket adalah ip 192.168.1.58
-protokol TCP
-paket datang ke port 1024 sampai dengan 65535
-paket keluar dari port 80 atau 443
DMZ
Dalam keamanan
komputer , DMZ atau zona demiliterisasi (kadang-kadang disebut sebagai jaringan
perimeter) adalah fisik atau logis subnetwork yang berisi dan mengekspos
layanan eksternal menghadap organisasi ke jaringan biasanya lebih besar dan
tidak dipercaya, biasanya Internet. Tujuan dari DMZ adalah menambahkan lapisan
tambahan keamanan untuk organisasi jaringan area lokal (LAN); eksternal simpul
jaringan dapat mengakses hanya apa yang terkena di DMZ, sedangkan sisanya dari
jaringan organisasi yang firewall .
Nama ini berasal dari istilah " zona demiliterisasi ", sebuah daerah
antara negara-negara bangsa di mana operasi militer tidak diizinkan.
Dalam arti militer, DMZ tidak dilihat sebagai milik salah satu pihak yang
berbatasan itu. Konsep ini berlaku untuk penggunaan komputasi dari metafora
dalam DMZ yang, misalnya, bertindak sebagai gateway ke Internet umum, yang
tidak aman seperti jaringan internal, maupun sebagai tidak aman sebagai
internet publik.
Dalam hal ini, host paling rentan terhadap serangan adalah mereka yang
memberikan layanan kepada pengguna di luar jaringan area lokal , seperti e-mail
, Web dan Domain Name System (DNS) server. Karena peningkatan potensi host ini
menderita serangan, mereka ditempatkan dalam subnetwork tertentu untuk
melindungi sisa jaringan jika penyusup yang berkompromi salah satu dari mereka
berhasil.
Host di DMZ diizinkan untuk memiliki konektivitas hanya terbatas untuk host
tertentu di jaringan internal, sebagai isi dari DMZ tidak aman seperti jaringan
internal. Demikian pula komunikasi antara host dalam DMZ dan jaringan eksternal
juga dibatasi, untuk membuat DMZ lebih aman dari Internet, dan cocok untuk
perumahan layanan ini tujuan khusus. Hal ini memungkinkan host dalam DMZ untuk
berkomunikasi dengan kedua jaringan internal dan eksternal, sedangkan
intervensi firewall mengontrol lalu lintas antara server DMZ dan klien jaringan
internal, dan firewall lain akan melakukan beberapa tingkat kontrol untuk melindungi
DMZ dari jaringan eksternal .
Konfigurasi DMZ memberikan keamanan dari serangan eksternal, tetapi biasanya
tidak memiliki bantalan pada serangan internal seperti mengendus komunikasi
melalui analisa paket atau spoofing seperti spoofing e-mail .
Ini juga kebiasaan kadang-kadang baik untuk mengkonfigurasi terpisah Baris
Militarized Zone (CMZ), [ rujukan? ] Zona militer yang sangat dipantau terdiri
dari sebagian besar Web server (dan server serupa yang antarmuka dengan dunia
luar yaitu internet) yang tidak di DMZ tapi berisi informasi sensitif tentang
mengakses server dalam LAN (seperti server database). Dalam arsitektur
tersebut, DMZ biasanya memiliki aplikasi firewall dan FTP sementara CMZ host
server Web. (Database server bisa di CMZ, di LAN, atau dalam VLAN yang terpisah
sama sekali).
LAYANAN YANG SERING DIGUNAKAN
Setiap layanan yang disediakan untuk pengguna di jaringan eksternal dapat
ditempatkan dalam DMZ. Yang paling umum dari layanan ini adalah:
·
server web
·
mail server
·
server FTP
·
VoIP server
·
CCTV
Server web yang berkomunikasi dengan
database internal memerlukan akses ke database server , yang tidak dapat
diakses publik dan mungkin berisi informasi sensitif. Server web dapat
berkomunikasi dengan database server baik secara langsung atau melalui aplikasi
firewall untuk alasan keamanan.
E-mail pesan dan khususnya database pengguna bersifat rahasia, sehingga mereka
biasanya disimpan di server yang tidak dapat diakses dari Internet (setidaknya
tidak secara tidak aman), tetapi dapat diakses dari server email yang terhubung
ke Internet.
Mail server di dalam DMZ melewati surat masuk ke server email aman / internal.
Hal ini juga menangani surat keluar.
MANFAAT DMZ
Untuk keamanan, sesuai dengan standar hukum seperti HIPAA , dan pemantauan alasan,
dalam lingkungan bisnis, beberapa perusahaan menginstal server proxy dalam DMZ.
Ini memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Mewajibkan pengguna internal (biasanya karyawan) untuk menggunakan server
proxy untuk akses internet.
2. Mengurangi persyaratan akses bandwidth internet karena beberapa konten web
dapat di-cache oleh server proxy.
3. Menyederhanakan pencatatan dan monitoring kegiatan pengguna. terpusat konten
web filtering.
Sebuah reverse proxy server seperti server proxy, adalah perantara, tapi digunakan
sebaliknya. Alih-alih menyediakan layanan untuk pengguna internal yang ingin
mengakses jaringan eksternal, ia menyediakan akses langsung untuk jaringan
eksternal (biasanya Internet) ke sumber daya internal. Misalnya, kembali akses
aplikasi office, seperti sistem email, dapat diberikan kepada pengguna
eksternal (untuk membaca email sementara di luar perusahaan) tetapi remote user
tidak akan memiliki akses langsung ke server email mereka. Hanya server proxy
reverse fisik dapat mengakses server email internal. Ini adalah lapisan
keamanan tambahan, yang sangat dianjurkan ketika sumber daya internal perlu
diakses dari luar. Biasanya seperti mekanisme reverse proxy disediakan dengan
menggunakan firewall lapisan aplikasi karena mereka fokus pada bentuk tertentu
dari lalu lintas daripada mengendalikan akses ke spesifik TCP dan port UDP
sebagai firewall packet filter tidak.
Apakah Anda pernah mendengar istilah firewall? Seperti apa karakter firewall yang Anda ketahui? Firewall merupakan sebuah perpaduan atau kombinasi antara perangkat keras dan perangkat lunak.Firewall berguna untuk memisah sebuah jaringan komputer menjadi dua maupun lebih bagian agar supaya data yang ada di dalamnya tetap aman. Ada juga yang mendefinisikan firewall sebagai sebuah sistem kemanan yang ada pada suatu jaringan yang berguna untuk melindungi komputer dari berbagai serangan luar yang bisa datang kapan saja.Kegunaan lain dari firewall adalah untuk membatasi maupun mengontrol terhadap siapa saja yang hendak masuk dan mengakses data yang ada di dalam suatu jaringan komputer. Firewall juga mengacu terhadap sebuah pengatur komunikasi yang dilakukan oleh dua jaringan yang memiliki karakter atau tipe tidak sama. Firewall memiliki ciri atau karakteristiknya sendiri. Lalu seperti apa karakteristik firewall? Berikut ini jawabannya untuk Anda.
Karakteristik Firewall
Sebenarnya karakteristik firewall bisa dibagi menjadi dua. Yang pertama dinamakan sebagai personal firewall, dan yang kedua dinamakan sebagai network firewall. Di bawah ini telah kami sajikan informasi penting mengena kedua ciri atau karakteristik dari firewall tersebut.
1. Personal Firewall
Personal firewall merupakan firewall yang dimanfaatkan oleh individu atau perseorangan yang dimanfaatkan untuk melindungi komputernya dari berbagai serangan luar yang bisa menyerang dan mengambil data.m Biasanya firewall ini akan berbentuk sebuah perangkat lunak atau software yang sebelumnya sudah terbundel di dalam sistem operasi. Selain itu, firewall ini juga bisa berupa sebuah aplikasi yang harus diinstal terlebih dahulu sebelum pengguna tersebut memasangnya untuk digunakan sebagai benteng. Beberapa manfaat yang diperoleh dari penggunaan personal firewall adalah pengguna bisa terhindar dari spamming, spyware, atau juga virus yang bisa masuk kapan saja ke dalam komputer tanpa sepengetahuan kita.
2. Network Firewall
Seperti namanya, network firewall merupakan sebuah keamanan yang digunakan di dalam sebuah jaringan komputer. Terdapat berbagai macam network firewall yang saat ini beredar di luar sana. Beberapa contoh dari network firewall yang terkenal antara lain: ISA Server, IP Tables, Cisco ASA, Cisco PIX, dan lain sebagainya. Kesemua jenis darim network firewall ini pada dasarnya memiliki satu fungsi yang sama, yakni untuk melindungi sebuah jaringan komputer dari berbagai kejahatan dunia maya yang bisam kapan saja masuk dan mencuri data penting. Selain karakteristik firewall yang sudah kami sebutkan di atas. Sebenarnya ada beberapa karakteristik dari firewall yang juga harus Anda ketahui agar supaya Anda semakin paham mengenai sistem keamanan yang satu ini.
*Firewall haruslah sangat tangguh terhadap berbagai serangan yang datang dari luar. Dengan begitu, maka sistem operasi yang digunakan akan lebih aman dan juga kita tidak perlu khawatir data atau informasi penting yang ada di dalam komputer maupun laptop akan dicuri.
*Firewall akan membuat aktivitas atau kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang sudah terdaftar di dalam jaringan tersebut. Artinya, ada sebuah pembatasan terhadap beberapa kegiatan yang berpotensi membahayakan sistem komputer. Cara yang dilakukan adalah dengan mengatur bagian policy yang terdapat di dalam konfigurasi.
*Seluruh kegiatan yang dilakukan yang mana kegiatan tersebut berasa dari dalam maupun dari luar harus melewati firewall terlebih dahulu. Dengan begitu, firewall bisa melakukan pembatasan atau bahkan pemblokiran terhadap akses yang berpotensi membahayakan jaringan.
Artistektur Firewall
1. Dual-homed Host
Arsitektur firewall yang pertama dinamakan sebagai arsitektur dual-homed host. Artinya, arsitektur yang satu ini harus terdapat setidaknya interface jaringan sebanyak 2.Untuk bisa mengaktifkan arsitektur ini, maka router yang ada di dalam jaringan komputer tersebut harus dinon-aktifkan terlebih dahulu. Selain itu, sistem komputer nantinya dapat melakukan komunikasi dengan dual-homed host dan juga sistem yang ada di luar firewall. Namun, kedua sistem ini tidak bisa melakukan komunikasi langsung.
2. Screened Host
Arsitektur firewall yang kedua dinamakan sebagai arsitektur screened host. Fungsi dari arsitektur yang satu ini adalah menyediakan layanan yang berasal dari jaringan host untuk kemudian diberikan kepada jaringan lokal atau internal dengan cara menggunakan router yang diatur terpisah. Cara melakukan pengamanan dengan menggunakan screened host adalah dengan memanfaatkan paket filtering. Jadi, setiap sitem yang berasal dari luar atau eksternal yang hendak mengakses sistem dalam atau internal sebelumya harus meminta izin terlebih dahulu dan harus langsung terkoneksi dengan bastion host. Bastion host merupakan host yang digunakan jika pengguna ingin memperoleh tingkat keamanan yang lebih tinggi. Bastion host ini letaknya terdapat di jaringan internal.
3. Screened Subnet
Arsitektur screened subnet merupakan arsitektur dari firewall yang juga akan kami bahas. Fungsinya adalah untuk menambahkan layer pengaman sebagai tambahan yang terdapat di dalam screened host. Bagaimana caranya? Caranya adalah menambahkan sebuah jaringan parameter agar lebih mudah untuk mengisolasi pada jaringan internal.Jaringan parimeter ini nantinya akan mengisolasi bastion host sehingga membuatnya tidak langsung bersentuhan dengan jaringan internal. Arsitektur tipe ini juga terkenal yang paling sederhana karena hanya memiliki dua screening router yang kesemuanya sudah terkoneksi ke jaringan parameter. Posisi router pertama berada di antara jaringa internal dan jaringan parameter. Sementara router kedua lokasinya berada di antara jaringan eksternal atau yang juga dinamakan dengan internet dan jaringan parameter. Itulah penjelasan mengenai karakteristik firewall beserta arsitekturnya dalam jaringan yang perlu diketahui.
Firewalls based OSI Layers.
Firewalls based OSI Layers berdasarkan jenisnya memiliki beberapa fungsi yang berbeda, namun tujuannya sama yakni sebagai proteksi. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Packet Filter Firewall
Cara kerja packet filter firewall yakni melakukan perbandingan antara alamat sumber paket data
dengan kebijakan akses dalam access control list firewall, dalam hal ini memakai router, jadi router memiliki peranan penting apakan akan meneruskan atau memutuskan paket data yang akan masuk ke jaringan privat.
2. Circuit Level Gateway
Cara kerja circuit level gateway yakni memakai komponen dalam sebuah proxy server sehingga beroperasi di level yang lebih tinggi dalam tingkatan 7 OSI layer (baca: fungsi 7 OSI layer) daripada packet filter firewall. Paket firewall ini membuat sirkuit virtual (virtual circuit) bagi pengguna dan sumber daya dalam menjalankan aktifitasnya, sehingga alamat IP dari pengguna tidak dapat dilihat oleh pengguna luar, yang terlihat adalah alamat IP firewall.
3. Application Level Gateway
Cara kerja application level gateway yakni dengan melakukan autentikasi kepada pengguna sebelum mengizinkan akses menuju jaringan. Setelah diizinkan masuk jaringan, paket firewall ini memakai auditing dan pencatatan aktifitas pengguna atas kebijakan security yang diterapkan.
4. Firewall Statefull
Cara kerja firewall stateful ini bisa dibilang kompleks kombinasi dari packet filter firewall, circuit level gateway, NAT firewall, dan proxy firewall kedalam satu sistem. Firewall ini hanya tersedia pada Cisco PIX.
Pengertian, Cara Kerja & Pentingnya Menggunakan Firewall
Di artikel ini Anda akan belajar mengenal lebih dalam soal firewall. Kita akan membahas apa sebenarnya firewall itu, jenis-jenis firewall, apa saja kegunaannya, serta cara kerjanya. Dengan begitu Anda takkan lagi menganggapnya sebagai hal remeh dalam pengaturan di komputer. Jadi, mari kita mulai.
Apa Itu Firewall?
Firewall adalah sistem keamanan yang melindungi komputer Anda dari berbagai ancaman di jaringan internet. Firewall ini bekerja sebagai sekat atau tembok yang membatasi komputer dari jaringan internet. Melalui “tembok api” inilah Anda bisa mengatur data, informasi, dan kegiatan apa yang boleh lalu lalang dari jaringan internet ke komputer dan begitu pula sebaliknya.
Terdapat dua macam firewall, yaitu hardware dan software. Keduanya memiliki konfigurasi atau pengaturan yang berbeda. Meski begitu, keduanya tetap memiliki fungsi utama yang sama: melindungi keamanan jaringan.
Firewall berbasis hardware merupakan piranti keras yang terdapat dalam sistem jaringan, misalnya router. Firewall macam ini memerlukan konfigurasi untuk dapat bekerja secara efektif. Untuk dapat bekerja, firewall menggunakan teknik filter untuk menentukan packet utama, sumber, dan tujuannya. Secara internal sistem akan membandingkan data menurut aturan yang ditetapkan. Kemudian, ia memutuskan data mana yang perlu di-drop atau diteruskan ke tujuan.
Firewall berbasis software merupakan solusi untuk perlindungan jaringan bagi pengguna internet di rumah. Biasanya firewall ini diciptakan dalam bentuk aplikasi terpisah maupun sebagai fitur tambahan dari anti-virus. Jenis firewall macam ini melindungi trafik inbound dan juga outbound, selain juga menghindarkan Anda dari virus Trojan serta Worm.
Apa Fungsi Firewall?
Alasan keamanan tentunya jadi sebab utama untuk menggunakan firewall. Bahkan bisa dibilang, penggunaan firewall merupakan hal wajib alias tidak bisa ditawar lagi. Akan tetapi, untuk lebih memahami pentingnya menggunakan firewall, kita akan bahas satu per satu apa yang bisa firewall lakukan.
1. Melindungi Data dari Hacker dan Pengguna Tidak Terotorisasi
Seperti yang sudah dibilang di atas, firewall berfungsi layaknya sekat antara data internal dengan akses luar. Karena firewall lah, hacker dan pengguna asing tidak bisa mengakses data yang Anda miliki. Dengan kata lain, data akan rawan dicuri ketika komputer tidak terinstal firewall.
2. Block Pesan yang Tidak Diinginkan
Anda mendapat pesan misterius yang mengatakan komputer Anda dalam bahaya. Jika tak segera menginstal program tertentu, komputer akan mati dalam hitungan detik. Apakah pesan semacam itu terasa familiar?
Jika Anda pernah mendapat pesan itu, kemungkinan besar firewall di komputer Anda belum terinstal dengan baik. Pesan spam seperti di atas banyak ditemukan di komputer dengan sistem operasi XP.
3. Block Konten yang Tak Diinginkan
Selain memblokir pesan spam dan mengandung virus, firewall juga dapat digunakan untuk memblok website atau konten dari alamat yang spesifik. Anda dapat mengatur secara manual konten-konten macam apa yang tidak diperbolehkan diakses melalui komputer.
4. Membuat Game Online Lebih Aman dan Nyaman
Game online memiliki risiko dan celah keamanan. Ini dikarenakan pertukaran data secara cepat yang terjadi antara jaringan. Jadi bisa saja hackers menyisipkan malware ke komputer Anda. Meski umumnya server game online sudah dilengkapi fitur keamanan canggih, ada baiknya untuk berjaga-jaga dengan firewall yang di set-up ke komputer sendiri.
5. Monitor Bandwidth
Firewall tidak hanya bermanfaat untuk memastikan keamanan jaringan komputer terjaga. Di samping fungsi firewall yang utama, ia juga dapat digunakan untuk memonitor dan membatasi bandwith yang digunakan. Sebagai contoh, Anda bisa menetapkan batasan untuk konten hiburan, gambar, dan musik. Kemudian memprioritaskan bandwidth untuk konten-konten lebih penting untuk bisnis.
6. Mengakses Layanan VPN
Firewall juga dapat dipakai untuk memfasilitasi koneksi Virtual Private Network atau VPN. Lewat layanan ini, pengguna dapat mengakses jaringan internal Anda. Dengan layanan yang sama, Anda bisa mengakses konten atau website yang sedianya diblokir oleh pihak tertentu. Hal ini tentunya bisa meningkatkan produktivitas, kolaborasi, dan data sharing.
Setelah mengetahui banyak hal yang bisa dilakukan firewall, tentunya akan lebih lengkap jika Anda tahu bagaimana ia bekerja. Di bagian selanjutnya kita akan bahas secara lengkap logika di balik apa yang dikerjakan firewall.
Bagaimana Cara Kerja Firewall?
Firewall bekerja dengan menyaring data (packet) antara jaringan di internet. Ia bisa membolehkan atau tidak membolehkan suatu packet diakses oleh sebuah komputer.
Ada tiga cara yang digunakan firewall untuk mengamankan jaringan. Firewall bisa menggunakan satu, dua, atau mengombinasikan ketiga cara berikut untuk mengamankan jaringan. Simak penjelasan berikut untuk lebih lengkapnya:
Pertama, packet filtering atau stateless. Artinya, firewall menggunakan aturan tertentu untuk melihat boleh tidaknya suatu data masuk ke jaringan. Setiap packet diperiksa secara sendiri-sendiri atau dalam isolasi. Jika packet dikirim dalam grup, maka setiap packet akan diperiksa secara satu per satu.
Ketika sebuah packet dianggap berbahaya maka ia takkan diijinkan masuk. Sebaliknya, ketika packet dianggap aman maka dia akan diteruskan ke sistem yang meminta.
Kedua, proxy service. Ini merupakan aplikasi yang bekerja sebagai penghubung antara sistem jaringan. Aplikasi proxy berada di dalam firewall dan bertugas untuk memeriksa packet yang saling ditukarkan dalam jaringan.
Sistem ini bisa dikatakan lebih efektif. Sebab, semua informasi yang diperiksa secara tersentralisasi. Cara kerja macam ini bisa dikatakan lebih canggih karena proxy service berusaha menciptakan hubungan antarjaringan yang mirip. Proxy seolah menghubungkan jaringan secara langsung, padahal ia hanya berusaha meng-copy mekanisme yang mirip.
Ketiga, stateful inspection. Sistem ini menelusuri packet yang diterima dengan aktivitas-aktivitas sebelumnya. Packet yang diterima kemudian diperiksa dalam database packet. Jika packet berkonotasi positif atau tidak menunjukkan risiko bahaya, maka ia akan diteruskan ke sistem yang meminta.
Ketika firewall selesai memeriksa packet, ia kemudian akan merespons dengan salah satu dari tiga cara. Pertama, accept atau terima. Artinya, firewall akan memperbolehkan trafik untuk melewati jaringan. Kedua, reject atau tolak. Ini berarti firewall menolak trafik untuk lewat dan membalasnya dengan tampilan “unreachable error”. Terakhir, drop atau lewati di mana firewall menolak trafik tanpa mengirimkan pesan.
Kesimpulan
Firewall merupakan hal yang tak boleh dilewatkan sebelum mengakses internet. Elemen ini memastikan Anda dapat berselancar di internet tanpa khawatir terpapar virus atau mengalami pencurian data.