Newest Post

Archive for Oktober 2020

 konsep DHCP Server 

(Pengertian, fungsi, cara kerja, dll)


DHCP Server

DHCP merupakan akronim dari Dynamic Host Configuration Protocol. Fungsi DHCP server adalah perangkat yang memudahkan penyebaran IP Address ke sebuah jaringan secara merata tanpa perlu dilakukan dengan manual atau menyebar IP Address satu persatu ke perangkat.

Dynamic Host Configuration Protocol atau yang akrab disebut dengan DHCP di kalangan teknisi komputer ini sangat bermanfaat bagi otomatisasi distribusi alamat IP kepada komputer atau jaringan. Client/perangkat tidak perlu mengonfigurasi satuan alamat IP komputer dengan memakan waktu secara manual.

Pengertian DHCP Server

DHCP Server
DHCP Server

Apabila terdapat jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP Server, tentu saja sangat merugikan banyak waktu sekaligus efisiensi kerja. Mengingat perlu dilakukannya konfigurasi dengan cara manual, satu persatu komputer mendapatkan alamat IP yang sama untuk proses pertukaran data. Lalu apakah Anda sudah tau pengertian apa itu DHCP Server sebenarnya?

Pada prinsipnya, pengertian DHCP Server adalah perangkat atau instrument komputer yang mampu mendistribusikan alamat IP Server ke seluruh DHCP client/perangkat bawah yang masih dalam satu jaringan network. Penggunaan DHCP Server tidak mungkin dihindari, salah satunya bagi Anda yang memiliki bisnis buka warnet.

Selain IP Addres, nantinya DHCP Server juga mendistribusikan parameter yang lain. Misalnya, Default Gateway dan DNS Server. Setiap ada server pusat, jelas ada client atau bawahan server. Karena DHCP Server berarsitektur client/server, maka komputer yang pendistribusi IP Addres ialah DHCP Server, sedangkan penerimanya adalah DHCP Client.

Pengalokasian IP Addres dengan cara mendistribusikannya dari DHCP Server tentu membantu server untuk mengamati aktifitas yang terjadi pada komputer client, terutama pada bagian jaringan yang apabila mendadak tidak dapat mengakses internet, memakai software, dan seterusnya.

Fungsi DHCP Server

Fungsi DHCP Server
Fungsi DHCP Server

Seperti yang telah dijelaskan di atas. Fungsi DHCP Server ialah melakukan alokasi melalui sistem distribusi menyangkut IP Address server sehingga semua client mampu mengotomatisasi IP Address dari DHCP Server. Hal ini jelas sangat menghemat tenaga sekaligus waktu.

Fungsi DHCP dapat maksimal jika dipakai oleh network administrator guna melakukan kelola jaringan komputer sekaligus pengalamatan IP Addres secara otomatis. Selanjutnya, DHCP server dapat lebih mempercepat kerja komputer client/pelanggan ketika dalam proses pengelolaan serta pengiriman data.

Bagi Anda (terutama bagi seorang Network Engineer) sangat penting untuk memahami fungsi dari penggunaan materi DHCP Server. Di dalam perangkat engine DHCP Server tersedia alamat IP, DNS, Default Gateway, serta macam-macam informasi TCP/IP. Sistem operasi yang mendukung saat ini ialah Linux, GNU, Windows Net Server, Windows 2003 Server.

Konfigurasi DHCP Server

Terdapat dua tata cara konfigurasi DHCP Server dengan secara otomatis atau secara manual. Untuk mengaktifkan DHCP Server langkah demi langkah yang harus dilewati tidaklah terlampau rumit. Diantaranya melakukan setting DHCP IP Address Network, install DHCP Server, Konfigurasi DHCP, dan restart jaringan secara menyeluruh.

Setelah berhasil direstart maka selanjutnya perlu dilakukan verifikasi IP Address yang telah dibuat, caranya dengan mengecek pengalamat IP Address apakah sudah sama atau belum terhadap seluruh komputer dalam jaringan. Untuk tes ini tinggal dilakukan di CMD saja melalui perintah instruksi IP Config.

Apabila ingin mengecek dari sisi DHCP Client, dapat dilakukan dengan cara memverifikasi IP Address dengan langkah tes koneksi. Melakukan tes koneksi tetap dilakukan di CMD, selanjutnya klik perintah ping untuk memanggil IP Server. Jika berhasil dan IP yang dimiliki sama berarti konfigurasi DHCP server tidak ada yang salah.

Cara Kerja DHCP Server

Cara Kerja DHCP Server
Cara Kerja DHCP Server

Bagaimana cara kerja DHCP Server? sudah dijelaskan seperti gambar diatas, ketika user menyalakan komputer lalu mengkoneksikannya dengan server yang menggunakan layanan DHCP, maka komputer itu akan otomatis meminta DHCP IP Address dari IP Server. Server akan langsung memberi jawaban atas permintaan user tersebut, dan memberikan satu alamat IP., nah inilah kerja dari DHCP Server.

Anda bisa menyimak bagaimana cara kerja DHCP Server yang terjadi di dalam proses layanan DHCP antara client atau user dengan server seperti yang ada di bawah ini;

  • IP Least Request

Komputer client meminta alamat IP kepada server.

  • IP Least Offer

DHCP Server yang mempunyai list alamat IP menawarkan kepada komputer client atau user.

  • IP Lease Selection

Client memilih atau melakukan seleksi penawaran yang pertama kali diberikan oleh DHCP Server. Setelah menjatuhkan pilihan, client akan mengirimkan broadcast berisi pesan bahwa client telah setuju dengan penawaran yang diberikan

  • IP Lease Acknowledge

Di bagian tahapan yang ini, DHCP Server menerima isi pesan yang telah dikirimkan client, lalu secara bertahap membalasnya dengan sebuah paket acknowledge DHCPACK) kepada client.

Di dalam DHCP Server sebagian diantaranya juga dilengkapi sebuah fitur mikrotik. Kegunaan dari mikrotik ini sangat tepat ditujukan bagi jaringan yang mempunyai user dinamis, dengan jumlah personel yang sering berganti.

Untuk melakukan setting DHCP Server mikrotik Anda dapat melakukannya di menu IP kemudian klik DHCP Server lalu klik DHCP Setup. Selanjutnya akan muncul beberapa kali instruksi lanjutan yang menuntun Anda untuk melakukan setting konfigurasi mikrotik sesuai dengan apa yang Anda kehendaki.

Tag :, Tag :, Tag :

  cara konfigurasi dan hasil pengujian remote server di debian


Apa yang dibutuhkan?

Remote Server

seperti sebutanya, remote server adalah proses kita melakukan pengendalian penuh terhadap suatu server tanpa bersentuhan langsung dengan server tersebut.

SSH

SSH adalah aplikasi pengganti remote login seperti telnet, rsh, dan rlogin, yang jauh lebih aman. Fungsi utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara remote. Sama seperti telnet, SSH Client menyediakan User dengan Shell untuk remote ke mesin. Tetapi SSH melakukan enkripsi yang aman antara client dan server.

Memasang Aplikasi Server

langkah pertama sudah pasti kita akan memasang aplikasi untuk Debian 10 kita, disini Debian 10 kita akan menjadi server dan komputer fisik windows kita akan menjadi client. Jadi kita butuh 2 aplikasi yang berbeda untuk masing masing komputer.

  • Komputer Fisik Windows yang kita gunakan untuk menjalankan virtualbox = Sebagai Client
apt-get install openssh-server
Image for post

Konfigurasi Dasar Server

Setelah memasang aplikasi, tentunya langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi server agar bisa kita sesuaikan dengan apa yang kita mau.

nano /etc/ssh/sshd_config
Image for post
edit file konfigurasi dengan nano
Image for post
file konfigurasi default

Mengganti Port

Cari pengaturan # port lalu hilangkan tanda # dan ganti 22 menjadi port yang kalian kehendaki, sebagai contoh saya akan menggantinya menjadi 5689

Image for post
sebelum di ganti
Image for post
setelah menghilangkan tanda # dan mengganti port 22 menjadi 5689

Ingat Selalu Restart Service!

ingat untuk me restart service setelah melakukan perubahan agar perubahan tersebut dapat di terapkan.

/etc/init.d/ssh restart
Image for post

Uji Coba Remote Server

untuk melakukan uji coba apakah berhasil, pastikan kalian punya komputer klien yang sudah terhubung dengan komputer server tadi. Disini karena kita pakai VirtualBox kita bisa menghubungkan Debian 10 dengan Komputer fisik kita dengan jaringan Host-only.

Menggunakan Windows

jika anda meremote server dengan windows, maka cukup mudah kita bisa gunakan aplikas saja yang didesain untuk melakukan remote server. Salah satu aplikasi yang terkenal di windows yang bisa melakukan remote server adalah Putty.

Image for post
Image for post
Image for post
PermitRootLogin          yes
Image for post

Menggunakan Linux

kita juga bisa meremote server menggunakan Linux. Sebagai Contoh saya akan coba memakai debian juga sebagai client untuk melakukan remote ke Server.

apt-get install openssh-client
Image for post
ssh <nama_user>@<alamat_ip> -p <port>
Image for post
Image for post
Image for post
Tag :, Tag :, Tag :

 Remote Server di linux


Server merupakan penyedia layanan yang harus selalu dapat berjalan dengan baik, tapi ada kala nya server memerlukan pemeliharaan, perbaikan server  biasa nya dilakukan perbaikan  dengan langsung mengakses konfigurasi menggunakan komputer server tersebut,  tapi ada kalanya di perlukan perbaikan server dengan memanfaatkan fasilitas remote,  yang bisa di akses meskipun tidak berada di lokasi server.

Ada beberapa cara yang bisa di lakukan untuk mengakses server  dan melakukan perbaikan, serta konfigurasi tambahan, yaitu dengan cara di remote,  remote ini bisa dilakukan meskipun kita menggunakan sistem operasi yang berbeda, khusus di linux terdapat beberapa program yang bisa digunakan untuk me remote server yaitu putty, win SCP,  XDRP dan sebagainya.

Syarat supaya kita bisa me remote server adalah jaringan yang kita miliki harus selalu bisa mengakses server, baik itu dengan menggunakan intranet atau pun internet. Penting sifatnya apabila anda sebagai administrator jaringan,  mengetahui bagaimana cara nya bisa mengakses server  dengan menggunakan bermacam-macam cara. Untuk mempemudah pembahasan mari kita review, satu per satu software yang biasa digunakan untuk me remote server. Sebelumnya anda harus memastikan bahwa server memiiki protokol yang bisa digunakan untuk fasilitas ini, install program openssh-server, cara nya adalah dengan masuk sebagai super user dan ketikan perintah berikut ini #apt-get install openssh-server

1. Pengertian Remote Server
Remote Server
Remote Server adalah server yang anda akses sebagai bagian dari proses client tanpa membuka koneksi terpisah, berbeda, ataupun langsung. SQL Server mengatur komunikasi antar server menggunakan RPC. SQL Server yang client terkoneksi oleh client yang bersangkutan membuka koneksi lain ke remote server dan mengajukan permintaan stored procedure ke remote server. Setiap hasil yang dikirim melewati server local, yang mana nantinya juga akan melewatkan hasilnya ke aplikasi client yang memulainya.
     Remote access adalah salah satu teknologi yang digunakan untuk mengakses suatu system melalui media jaringan. Sehingga kita dapat mengkonfigurasi suatu system, dimanapun kita berada asalkan terkoneksi ke Internet atau Jaringan tersebut.
Dibawah ini adalah beberapa langkah untuk membangun remote server:
A. Tentukan local ataupun remote server di kedua server.
B. Konfigurasi setiap server untuk akses remote.
C. Pada remote server, tentukan metode untuk pemetaan login dan user ke login dan user milik server.
E. Tentukan pilihan remote untuk pengecekan password. 

2. Prinsip dan Cara Kerja Remote Server
Server Remote adalah sebuah server yang didedikasikan untuk menangani pengguna yang tidak pada LAN tapi membutuhkan  akses jarak jauh untuk itu. Remote akses server memungkinkan pengguna untuk mendapatkan akses ke file dan layanan cetak di LAN dari lokasi terpencil. Sebagai contoh, pengguna yang memanggil ke jaringan dari rumah menggunakan modem analog atau koneksi ISDN  akan mendial ke server akses remote. Setelah pengguna dikonfirmasi ia dapat mengakses drive dan printer bersama seolah-olah ia secara fisik terhubung ke LAN kantor. Kita dapat menggunakan misalnya perintah telnet untuk login secara remote ke sistem lain pada jaringan kita. Sistem ini dapat berada di jaringan area lokal atau melalui koneksi internet. Telnet beroperasi seolah-olah kita sedang log in ke sistem lain dari remote terminal. Kita akan diminta untuk menggunakan nama login dan password. Akibatnya, kita login ke akun lain pada sistem lain. Bahkan, jika kita memiliki akun di sistem lain, kita bisa menggunakan Telnet untuk masuk ke dalamnya.

3. SSH
SSH (Secure Shell) yang merupakan sebuah protokol jaringan yang memanfaatkan kriptografi untuk melakukan komunikasi data pada perangkat jaringan agar lebih aman. Dalam konsepnya penggunaan SSH ini harus didukung oleh server maupun perangkat atau komputer klien yang melakukan pertukaran data. Keduanya harus memiliki SSH Server dari sisi komputer server dan SSH Klien untuk komputer penerima (klien). Dikembangkan pertamakali oleh OpenBSD project dan kemudian versi rilis p (port) di-manage oleh team porting ke sistem operasi lainnya, termasuk sistem operasi Linux. Fungsi utama aplikasi ini adalah untuk mengakses mesin secara remote.
Banyak digunakan pada sistem operasi berbasis Linux dan Unix untuk mengakses akun Shell, SSH dirancang sebagai pengganti Telnet dan shell remote tak aman lainnya, yang mengirim informasi, terutama kata sandi, dalam bentuk teks sederhana yang membuatnya mudah untuk dicegat. Enkripsi yang digunakan oleh SSH menyediakan kerahasiaan dan integritas data melalui jaringan yang tidak aman seperti internet.

A. Fungsi SSH
Fungsi SSH dapat digunakan untuk menggantikan telnet, rlogin, ftp dan rsh, salah satu fungsi utamanya adalah untuk menjamin keamanan dalam melakukan transmisi data pada suatu jaringan. SSH banyak dimanfaatkan oleh berbagai network admin dibeberapa belahan dunia untuk mengontrol web dan jenis jaringan lainnya seperti WAN.

B. Fungsi lain SSH adalah :
1. Melakukan enkripsi terhadap data yang dikirim,
2. Protokol untuk pertukaran data dalam suatu jaringan,
3. Otentifikasi, mekanisme untuk memastikan pengirim dan penerima adalah benar dan aman
4. Kerahasiaan, memastikan kerahasiaan daya yang dikirim agar hanya diketahui oleh penerima dan pengirim.

4. Radius
Radius adalah sebuah protokol keamanan komputer yang digunakan untuk melakukan autentikasi, otorisasi, dan pendaftaran akun user secara terpusat untuk mengakses jaringan. Radius sebenarnya singkatan dari Remote Access Dial-In User Service. Radius didefinisikan didalam RFC 2865 dan RFC 2866, yang pada awalnya digunakan untuk melakukan autentikasi terhadap akses jaringan jarak jauh (remote) dengan menggunakan koneksi dial-up.

A. Cara Kerja Radius
Cara kerja RADIUS adalah menjalankan proses AAA (Authentication, Authorization, Accounting). Proses autentikasi diperlukan ketika Anda mempunyai kebutuhan untuk membatasi siapa saja yang diperbolehkan masuk ke dalam jaringan remote access milik Anda. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pengguna yang ingin mengakses sebuah jaringan secara remote harus diidentifikasi terlebih dahulu. Pengguna yang ingin masuk ke dalam jaringan pribadi tersebut perlu diketahui terlebih dahulu sebelum bebas mengakses jaringan tersebut. Pengenalan ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengguna tersebut berhak atau tidak untuk mengakses jaringan.

5. Certificate Authority
Certificate Authority (CA) adalah perusahaan yang bertugas memberikan sertifikat pada ssl/tls. Secure Socket Layer (SSL) atau dikenal juga dengan istilah Transport Secure Layer (TSL) adalah sebuah protocol yang bertugas memastikan keaslian suatu layanan, entah itu layanan web, mail, ataupun ftp.

6. Root CA
Root CA adalah wadah dan fasilitas Public Key Infrastructure (PKI) encryption yang disediakan oleh pemerintah -- dalam hal ini Direktorat Keamanan Informasi -- sebagai penyedia layanan yang dapat digunakan oleh pemerintahan lainnya seperti pemerintah pusat, pemda dan kementerian lainnya yang akan melakukan pengiriman data dan informasi penting baik internal maupun external yang bersifat rahasia/confidential. Layanan ini bersifat gratis dan sementara hanya dapat digunakan oleh unsur pemerintah. Root CA nantinya akan membawahi CA-CA yang telah ada dan telah digunakan oleh pemerintah, bukan menggantikan tetapi lebih banyak kepada mengatur dan berkoordinasi agar tidak tumpang tindih dalam menggunakan dan melakukan transaksi elektronik.

A. Proses identifikasi meliputi :
1. Pengguna melakukan kontak dengan server tujuan dan meminta sebuah “identity check”.
2. Identity check dimasukkan bersama current date, adanya current date menunjukkan bahwa paket indentity check yang akan dikirim adalah baru, bukan paket lama, kemudian paket tersebut dienkripsi dengan menggunakan private key server.
3. Server mengirim ID card kepada pengguna.
4. Pengguna menerima public key server dari Certificate authority dan melakukan dekripsi pada ID card.

7. NTP
NTP (Network Time Protocol) adalah protokol yang digunakan untuk sinkronisasi waktu di dalam sebuah jaringan, baik pada jaringan LAN (Local Area Network) maupun pada jaringan Internet. NTP itu sendiri menggunakan jalur data TCP/IP dan NTP menggunakan port  komunikasi UDP nomor 123. NTP merupakan sebuah aplikasi yang berbasis Internet Protocol yang paling lama, paling tua, dan paling terdistribusi yang berjalan dalam Internet tanpa berhenti sedikit pun. NTP ditemukan pada tahun 1984 oleh Dave Mills yang berasal dari Universitas Delaware. NTP sudah sampai pada versi ke 4, dimana sebelumnya ada versi 3 (1992), versi 2 (1989), versi 1 (1988), dan versi yang menjadi asal NTP Protocol yaitu versi 0 (1985).

8. SSL dan OpenSSL
SSL merupakan singkatan dari Secure Socket Layer, dikenal juga dengan istilah Transport Secure Layer (TLS).  SSL sangat penting dalam menjaga kerahasiaan informasi saat kita menggunakan layanan yang berbasis internet, misalnya internet banking.  SSL menggunakan prinsip enkripsi dan dekripsi. Setiap input yang dimasukkan akan di enkripsi sedemikian rupa menggunakan public key sehingga hasil enkripsinya hanya dapat didekripsikan oleh pemegang private key. Penyedia layanan memegang private key, sementara web browser memegang public key.  Private key harus dijaga karena dapat mentranslasikan hasil enkripsi.  Dengan adanya SSL, maka kegiatan yang memanfaatkan internet dan membutuhkan privasi yang sangat tinggi sudah dapat dilakukan dengan mudah tanpa khawatir akan bocornya rahasia.
OpenSSL adalah sebuah toolkit kriptografi mengimplementasikan Secure Socket Layer (SSL v2/v3) dan Transport Layer Security (TLS v1) dan terkait dengan protokol jaringan standar kriptografi yang dibutuhkan oleh keduanya.  Aplikasi OpenSSL ini merupakan command line tool yang menggunakan berbagai fungsi kriptografi OpenSSL's crypto library dari shell.


Remote Server di linux

Senin, 05 Oktober 2020
Tag :, Tag :, Tag :

// Copyright © Richi086 //Anime-Note//Powered by Blogger